Lagi heboh soal azan dan anjing menggonggong. Dua hal yang gak ada hubungan sama sekali tapi dihubungkan dan atau disebut sebagai misal oleh yth. menteri agama. Entah apa yang ada dipikiran yth menag hingga memisalkan kedua hal tersebut. Ini sungguh bikin bertanya-tanya. Tapi gak heran juga sih bila mengingat bahwa teko yang berisi bajigur dari jawa barat tentu tidak akan mengeluarkan anggur merah dari chile walaupun sama2 untuk bikin anget badan dan atau sebaliknya.
Azan adalah seruan tentang waktu masuk sholat wajib, dan ajakan sholat berjamaah. Azan itu berisi zikir dan kalimat tauhid yang sangat dirindukan setiap muslim dan diharapkan sebagai kalimat penutup hidup di dunia saat ajal menjemput, saat nafas satu satu dalam genggaman malaikat maut.
Kumandang azan laksana perputaran waktu yang terus berputar dan bergema dari satu tempat ke tempat lain, dari satu daerah ke daerah lain hingga kembali lagi ke awalnya dan bergerak lagi.
Lihatlah ketika azan dikumandangkan. Secara berkesinambungan, seruan agar dilaksanakan shalat berjamaah itu selalu bergema ke seantero penjuru dunia tanpa berhenti sesaat pun. Ia akan terus bergema dari satu masjid ke masjid lain, dari satu daerah ke daerah lain, dari satu negara ke negara lain. Demikian seterusnya hingga dimulai lagi dari awal.
Indonesia, misalnya. Ketika terbit fajar mulai muncul di papua pada sekitar pukul 05.30 waktu setempat, di wilayah Indonesia bagian timur itu pun segera berkumandang azan subuh. Lalu, selesai azan subuh dari satu masjid, lantunan azan akan segera berkumandang dari masjid yang lain di wilayah sekitar papua, seperti timika, manokwari, jayapura, wamena, dan lainnya
Selanjutnya, selesai azan berkumandang dari bumi cenderawasih, kumandang azan akan segera menyahut dari wilayah maluku, seperti ternate, ambon, tidore, halmahera, buton, dan lainnya. Setelah selesai wilayah itu, kumandang azan akan mulai terdengar di wilayah sulawesi pada pukul 05.30 waktu setempat. Pertama dari manado, terus bergerak ke arah kendari, pare-pare, makassar, dan gorontalo.
Begitu juga dengan NTT, NTB, dan bali yang akan segera menyusul. Selanjutnya, kumandang azan akan bergerak ke wilayah kalimantan, seperti samarinda, balikpapan, banjarmasin, dan palangkaraya serta pontianak. Disusul kemudian wilayah banyuwangi. Kumandang azan akan bergerak ke daerah jember, bondowoso, lumajang, situbondo, pasuruan, malang, sidoarjo, surabaya, mojokerto, jombang, hingga ke madiun dan ke ngawi.
Setelah dari jawa timur, panggilan azan akan terdengar di wilayah jawa tengah bagian timur, yaitu sragen, terus ke klaten, solo, hingga bergerak sampai ke perbatasan Jawa tengah dan jawa barat. Lalu, dari cirebon, suara azan bergerak ke indramayu, karawang, bandung, hingga ke depok. Selanjutnya, azan bergerak ke jakarta, banten, lampung, padang, palembang, medan, hingga aceh.
Begitulah azan yang luar biasa. Bumi tak akan pernah berhenti mengumandangkan azan, akan ada sepanjang waktu hingga bumi digulungNya.
Jadi wajar saja sih bila ada muslim yang tersinggung bila azan dimisalkan atau dihubungkan dengan gonggongan anjing. Sedangkan yang nonmuslim juga ada yang anggap itu berlebihan dan itu bisa dilihat komentars di medsos. Apalagi narasi dan diksi itu keluar dari menag yang pasti paham tentang azan. Jika yang diharapkan adalah toleransi, yang namanya toleransi itu sudah ada dalam jiwa manusia yang berfikir karena itu yang membedakan dengan yang mengeong atau menggonggong. Toleransi sudah hidup dan tumbuh harmony dalam masyarakat. Bagimu bagimu, bagiku bagiku, ada saling paham, saling hormat. Bahwa ada beberapa kasus terkait toleransi bisa dikatakan masih wajar karena terkait oknum tidak sampai mengguncang dunia. Tugas para pemimpin negeri bikin damai masyarakat, bukan bikin gaduh, apalagi memelihara kegaduhan dengan statement yang akhirnya jadi blunder.
Karena diyakini sangat menag paham soal azan, tapi bikin statement yang terkesan asal mangap, ada pertanyaan yang menggelitik, apa memang itu suara menag ? Adakah yang ingin ditutupi ?, apa itu memang kualitas yang hendak dipertontonkan ? ataukah itu suara pesanan/suara dari pemelihara kegaduhan ? Yang tau jawabnya hanya dia dan Dia.
*bahan tulisan dari berbagai sumber